Para “WiFi-er” “ngeyel-er” yang membikin antena wajan maupun kaleng susu mash banyak yang menyampaikan masalah. Kalau dirangkum dan disimpulkan masalahnya bisa dikategorikan dalam 4 hal, yang semuanya diakibatkan oleh sebuah keinginian “memperpanjang kabel USB agar bisa dinaikkan ke atas atap atau tiang agar mendapatkan posisi LOS”. Ada baiknya kita lihat dokumen pintar ini dulu, yo ndes, qe3.
1. Power loss
Power di dalam port USB tidak didesign untuk kabel panjang, selain itu juga arus nya terbatas. Ketika jancuk-er WiFi memperpanjang kabel sampai puluhan meter, maka resiko power loss akan dihadapi, apalagi juga USB WiFi device mengkonsumsi arus yang cukup besar. Jika ini terjadi, USB WiFi adapter tidak akan terdeteksi oleh sistem, bahkan pada OS tertentu akan ada notice “low power”.
bagian bawah usb bagian atas usbinjection power7805 di atas7805 dimasukkan kotak ditambah pendingin dan elcodi bawah dikasih indikator power LED
2. Data loss
Di dalam literatur lain disebutkan bahwa USB V 1.0 speed nya 1,5 Mbps (low speed), USB V 1.1 speed nya 12 Mbps (full speed), dan USB V 2.0 speednya 480 Mbps (high speed, “tikel patangpuluhe persi siji, ndes, qe3″). Signal data di dalam USB ditransmisikan melalui kabel dengan label D+ dan D-. Normal, signalnya adalah 0.0 s/d 0.3 volt untuk bit low (bit “0″), dan 2.8 s/d 3.6 volt untuk bit high (bit “1″). Kabel yang terlalu panjang yang melanggar “Undang Undang Perkabelan USB” akan membuat signal data tidak jalan semestinya, misal 3 volt drop jadi 2 volt. chip di dalam USB device tidak bekerja benar. Kalau di Windows umumnya ada pesan “USB device not recognized” klo diterjemahkan bahasa surobayan artinya “kabelmu kedawan, cuk”, qe3.
3. Pusing aka pozenk loss
Di dalam UU perkabelan USB juga disebutkan bahwa memperpanjang kabel USB lebih dari 5 meter harus pakai USB active extention cable atau USB active repeater cable. Masalahnya benda ini tidak di setiap kota ada, susah nyarinya. Bahkan ada yang bingung beli dimana, pesan dimana. Akhirnya pusing aka pozenk. Frustrasi, qe3.
4. Money loss
USB Active Extention cable atau USB Active repeater cable ternyata harganya tidak cukup murah. Berkisar antara Rp 100 ribu s/d Rp 150 ribu. Sudah ratusan ribu susah nyari lagi. Jika kita bisa memperpanjang kabel USB sampai lebih dari 10 meter (yang penting bisa naik di atas atap dan Line Of Sight, maka akan lebih menghemat pengeluaran uang, jarene londo katrok “Poor Man`s WiFi“, qe3. Poor man harus irit, yo ra cuk!?
HASIL EKSPERIMEN HARI INI
Dalam eksperimen ini saya dibantu sepenuhnya dengan staff saya, terutama Kadri (Irdak), karena mata saya sudah susah melihat benda yang ukurannya di bawah 1 mm, urusan nyolder, ndes, qe3. Saya lihat barang apa yang ada dan bekas. Saya suruh potong kabel RJ-45 10 meter, eh lebih, yah tanggung gak usah dipotong ajah, jadi kabel RJ-45 12 meter. Diilhami juga konsep POE untuk kabel UTP, yah karena USB butuh poer 5 volt, kita cari IC regulator 5 volt, dapat seri 7805 1 biji, dengan current max 1000 mA, cukuplah. Nah 7805 akan mengatasi masalah Power Loss. Di dalam UU Perkabelan USB ada disebutkan “jika memakai kabel CAT-5″ dan “repeater” signal data di kabel akan lebih jauh sampai 50 meter. Saya juga melihat kata “electromagnetic noise”, jadi saya pikir tidak berlebihan jika saya memutuskan untuk 12 meter UTP cat-5 serta D+ dan D- dalam satu kabel plintiran di UTP CAT-5, tanpa USB Active Extention Cable ataupun Repeater Active. Kita pilih USB Adapter yang chpsetnya Zydas ZC1211 atau chipset Zydas ZD1211 (antara lain dipakai oleh PROLINK USB Adapter), yang kononnya inputnya cukup sensitif terhadap signal, dan konsumsi powernya cukup rendah, dan ukurannya sangat mungil (hanya sebesar jari). Antena nya tetap, pakai wajan atau kaleng susu.
CARA MERANGKAINYA
Kabel UTP RJ-45 12 meter kupas bagian luarnya di kedua ujungnya, sekitar 5 cm. Selain kabel orange, coklat, hijau dan hijau setrip, buang semuanya. Hijau dan hijau setrip adalah kabel dalam satu pilinan/plintiran. Kabel bawaan USB adapter potong, ambil konektornya saja, sisakan sekitar 10 cm dari konektor. Kupas kedua duanya sehingga nampak kabel warna merah, hijau, putih, dan coklat.
Di bagian atas, kabel coklat disambung ke hitam, kabel hijau disambung ke hijau, kabel hijau setrip disambung ke putih, dan kabel orange disambung ke Vin IC 7805 (kaki paling kiri), Vout 7805 (kaki paling kanan) disambung ke kabel merah, ground 7805 (kaki tengan) disambung ke kabel hitam. Ada baiknya juga antara Vout 7805 dan V- (kabel hitam) dikasih elco (electrolit condensator) 100uF/12V. 7805 dikasih pendingin, banyak dijual di toko. Kalau sudah disolder mantap, masukkan kotak plastik yah sebesar bungkus rokok, diikat kuat dan dicor misalnya dengan solder plastik. Akhirnya yang nampak bagian atasa adalah seperti gambar, dengan konektor USB “wedok” keluar dari kotaknya.
Di bagian bawah. Kabel RJ-45 coklat disambung ke hitam, hijau ke hijau, hijau setrip ke putih, dan orange tidak disambungkan, biarkan keluar dari jalur sambungan. Ambil kabel sekitar 10 cm, ujung satunya disambung ke kabel hitam, ujung lainnya biarkan keluar dari jalur sambungan, bersama sama dengan kabel orange, jadi ada 2 kabel yang nantinya keluar dari kabel sambungan. Kabel inilah yang nantinya untuk menyuntikkan power 12 volt dari CPU atau adaptor lainnya. Gambar lengkapnya bisa lihat di sini
Masih sekitar antena wajan. Experimen hari ini yang menjawab 4 hal, power loss, data loss, pozenk loss, dan money loss.
Posted by neo | 4:04 PM | Wireless | 0 comments »
Subscribe to:
Post Comments (Atom)











0 comments
Post a Comment