Penjualan ponsel CDMA terus meningkat karena hadirnya beragam handset dengan harga yang terjangkau dan tarif pulsa relatif lebih murah serta lebih hemat, demikian hasil pemantauan di beberapa pusat perbelanjaan seperti di PGC Cililitan, ITC Cempaka Mas, dan ITC Depok.
Peter (29), pemilik dan gerai Wonder Celluler mengatakan di lain pihak, penurunan penjualan terjadi pada ponsel GSM.
Meningkatnya permintaan ponsel CDMA juga karena ada paket bundling, yaitu kerja sama antara pihak ponsel dengan operator CDMA, seperti Nokia dan Esia.
"Paket-paket tersebut menambah daya tarik konsumen untuk membeli karena harga masih terjangkau. Dari segi penjualan, ponsel CDMA per hari bisa terjual sampai sekitar 9-10 unit. Sementara, GSM hanya 3-5 unit per hari," ujar Peter.
Menurunnya penjualan ponsel GSM, menurut beberapa pedagang, mencapai sekitar 10 %. Chon Bun Kwim (38), pemilik gerai Shintya Celluler di ITC Cempaka Mas, menuturkan penurunan penjualan ponsel GSM sekitar 8-10%.
Untuk mengatasi persaingan ini, Chon menambahkan, GSM sendiri juga memiliki beberapa tawaran paket khusus guna menghadapi pasaran CDMA yang tarifnya lebih hemat.
Namun, beberapa paket yang ditawarkan tampaknya belum mampu menghilangkan pandangan masyarakat kalau CDMA mempunyai tarif yang lebih hemat.
"Walaupun operator GSM di berbagai iklan media massa menawarkan berbagai paket atau promosi lainnya, tetap saja operator CDMA seperti Esia, Star one, dan Flexi masih banyak peminatnya di pasaran," kata Budi (34), dari bagian pemasaran gerai Sundry Celluler di ITC Depok.
Hal senada diungkapkan seorang pembeli Dwi (25), yang lebih memilih CDMA daripada GSM.
"Alasannya karena CDMA bisa bicara lebih lama dengan tarif yang lebih murah. Harga ponselnya pun terjangkau dan komunikasi ke orang pun lancar," ungkap Dwi, salah seorang karyawan perusahaan swasta.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments
Post a Comment