Perusahaan logistik raksasa Amerika Serikat, FedEx, sedang terkena getah penyebar virus tak bertanggung jawab. Baru-baru saja ditemukan virus trojan berbahaya yang diselipkan dalam sebuah surat elektronik beratasnamakan FedEx.
Dilansir melalui Arabian Business, Selasa (4/11/2008), surat berisi virus tersebut seolah-olah seperti ingin memberitahukan kepada penerima surat bahwa paket pengriman mereka dengan jasa FedEx mengalami kegagalan dan menginstrusikan si penerima untuk mengunduh dan mencetak sebuah salinan faktur sebagai bukti pengambilan kembali barang yang rencananya akan dikirim.
Begitu e-mail dibuka, lampiran yang ada dalam surat tersebut ternyata adalah virus trojan yang langsung mengubah tampilan komputer, sekaligus memudahkan para hacker untuk mengambil kontrol agar menginfeksi komputer yang menjadi sasaran.
Komputer yang sudah terinfeksi kemudian akan langsung dikirimkan spam, dipasangkan spyware dan kata kunci sehingga memudahkan pencurian data pribadi dan penting tanpa diketahui pemiliknya. Terbongkarnya sisipan virus dalam surat bertasnamakan FedEx ini diungkap oleh penyaring virus keluaran IronPort bertitel Virus Outbreak Filters (VOF). Proteksi anti virus ini menyediakan perlindungan melawan serangan virus 40 jam lebih cepat dibanding proteksi yang ditawarkan vendor anti virus lainnya.
Namun sayangnya perlindungan dari VOF ini baru menyentuh kawasan Amerika Serikat dan Eropa, belum menjangkau daerah Timur Tengah, sehingga untuk para pengguna internet di daerah tersebut harus lebih waspada ketika mengakses lampiran dalam surat elektronik dan mengambil langkah pencegahan dengan terus memperbaharui piranti lunak sekuritas mereka.
Menurut laporan IronPort, serangan terakhir yang dilancarkan hacker merefleksikan sebuah peningkatan volume serangan virus sebesar 22 persen. Data tersebut dikumpulkan dari pelanggan korporat dengan rentang waktu dari Mei 2007 hingga Mei 2008. Laporan itu juga menyebutkan aplikasi pencurian password meningkat menjadi 85 persen dan resiko pengaksesan ke situs-situs berbahaya naik menjadi 40 persen.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments
Post a Comment