Peru - Jika selama ini laptop XO besutan Yayasan One Laptop Per Child (OLPC) baru tersedia dalam versi Linux, kini XO akan hadir dalam sistem operasi Windows.

Dikutip detikINET dari PCWorld, Selasa (16/9/2008), Peru berkesempatan menjadi negara pertama yang mencicipi laptop XO berbasis Windows XP ini.
Laptop mungil berwarna hijau tersebut akan dujicobakan di sekolah-sekolah di Peru selama sekitar sembilan bulan ke depan. OLPC berusaha untuk memangkas harga laptop tersebut menjadi US$100, dari harga semula yang berkisar US$200.

Para siswa dan guru akan menggunakan laptop tersebut untuk memperkenalkan lebih banyak teknologi di ruang kelas, seperti software Microsoft's Student Innovation Suite.

Pada awalnya, OLPC menghadirkan laptop XO dengan Linux karena pertimbangan biaya dan efisiensi. Beberapa pendukung software open-source berharap XO akan menyebarluaskan penggunaan Linux dan filosofi open-source kepada 5 miliar orang di negara berkembang.

Namun, kemudian OLPC mulai melirik WIndows, atas pertimbangan dari pemerintah di beberapa negara, seperti Mesir, yang cemas jika nantinya laptop non-Windows akan menyebabkan siswa menjadi tidak siap dalam menghadapi dunia yang sesungguhnya, yang didominasi oleh software Microsoft tersebut.

Yayasan yang diketuai Nicholas Negroponte tersebut tidak ingin terlalu ambil pusing dengan perdebatan antara orang yang mendukung Windows atau Linux. OLPC ingin tetap konsisten dengan misi utama mereka, yakni menghadirkan laptop untuk anak-anak di negara berkembang sehingga tidak ketinggalan dengan kemajuan teknologi dunia.

Oleh karena itu laptop XO akan melenggang dengan dua sistem operasi, baik Linux maupun Windows XP.

0 comments